Pages

Jumat, 30 Desember 2011

Selasa, 20 Desember 2011

Membangun Generasi Muda Islami


Membangun Pendidikan Generasi Muda
Terjemah dari Pearls of Wisdom: Bringing Up Young
Oleh: Fetullah Gulen
Masa depan setiap individu sangat erat kaitannya dengan kesan dan pengaruh pengalaman selama masa anak-anak dan masa remaja. Jika masa anak-anak dan masa remaja dibesarkan dalam iklim dan suasana antusiasme perasaan yang tinggi, maka mereka akan memiliki pikiran yang kuat dan akan menampilkan nilai-nilai dan moral yang baik. Sehingga dengan perhatian dan pentingnya mengajarkan nilai-nilai budaya menjadi hal yang pokok dalam pendidikan.
Ketika mereka diberikan hal yang penting, maka kita telah mencapai masalah yang pokok. Meningkatnya suatu komunitas hanya mungkin dengan meningkatkan generasi muda dalam bidang kemanusiaan, bidang spiritual, tradisi, dan kesadaran historis, bukan dengan memusnahkannya. Literatur anak-anak dan remaja dalam bidang sastra dan ayat suci harus memberikan resolusi terhadap spirit, kejernihan pikiran, dan kekuatan harapan agar dapat mencapai tingkat generasi muda yang penuh dengan kehendak yang kuat dan ide-ide cemerlang.
Kenakalan anak-anak atau remaja timbul dari suasana dan lingkungan tempat mereka tumbuh. Keluarga dapat mempengaruhi anak-anak dan menjadi suatu cerminan pada semngat mereka, demikian juga dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Karenanya, para pendidik yang belum mempunyai pengalaman dalam mendidik bagaikan orang buta yang hendak menerangi orang lain dengan sebuah lentera.
Dalam peraturan sekolah, aturan tata karma harus dianggap sama pentingnya dengan mata pelajaran lainnya. Jika tidak, bagaimana anak-anak bisa tumbuh dengan karakternya? Karena pendidikan sangat berbeda dengan pengajaran. Banyak orang bisa menjadi guru, tetapi sedikit jumlahnya yang bisa menjadi pendidik. Sikap yang baik adalah suatu kebajikan dan sangat dihargai siapapun orangnya. Mereka yang memiliki tata karma yang baik disukai dan dihargai, meskipun mereka tidak mengalami pengajaran di sekolah.
Sebuah komunitas tanpa pendidikan dan budaya akan menjadi seperti komunitas buas dan kasar, karenanya, di dalamnya tidak akan ditemukan suatu konsistensi dalam persahabatan dan kebersamaan. Kepercayaan terhadap mereka akan menjadi suatu kekecewaan dan cepat atau lambat mereka tidak akan mendapatkan suatu dukungan.
Kemanusiaan kita berbanding lurus dengan kemurnian emosi kita, karenanya, patut diragukan kemanusiaan mereka yang emosinya dipenuhi dengan perasaan yang buruk dan dipengaruhi dengan egoisme yang tinggi. Hampir semua orang bisa merawat dan melatih fisik mereka, namun sedikit orang bisa melatih dan mendidik pikiran dan perasaan mereka. Pelatih fisik dapat menghasilkan manusia-manusia yang kuat, sedangkan yang kedua menghasilkan rohaniwan-rohaniwan. 
Pendidikan pertama bagi seorang anak dan remaja yang menghasilkan jiwa yang menerangi, layaknya cermin yang dapat merekam dengan cepat seperti kamera, adalah keluarga. Pendidikan pertama mereka adalah ibu-ibu mereka. Oleh karena itu, eksistensi dan stabilitas suatu bangsa yang fundamental adalah pendidikan ibu yang baik bagi anak-anak mereka.
——————————–
Terjemah Pearls Of Wisdom: Bringing Up The Young, Fetullah Gulen: 38 oleh Sutisna Senjaya.
Sumber: http://sutisna.com/artikel/artikel-kependidikan/membangun-pendidikan-generasi-muda/
READ MORE - Membangun Generasi Muda Islami
Sejumlah aktivis ditangkap oleh tentara Israel dalam bentrokan   di desa Nabi Saleh, Ramallah, Tepi Barat, kemarin. Bentrokan  meletus setelah upacara pemakaman demonstran Palestina Mustafa Tamimi yang meninggal pada bentrok Jumat lalu.

Dilansir dari Jerusalem Post, Senin 12 Desember 2011, kericuhan bermula setelah para pemuda Palestina yang marah melempari serdadu Israel di pintu masuk desa dengan batu. Para serdadu membalas dengan menembakkan gas air mata.

Bentrokan kemudian meluas setelah massa yang bergabung semakin banyak. Seorang aktivis Israel dan warga Palestina terluka dalam kejadian ini, sementara itu empat aktivis Israel pro-Palestina ditangkap karena menghalangi serbuan tentara.

Tamimi meninggal pekan lalu setelah wajahnya dihamtam proyektil gas air mata pasukan Israel saat berdemo di Nabi Saleh. Sempat dilarikan ke rumah sakit, Tamimi tidak mampu bertahan dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Foto bentrokan pemuda Palestina dan tentara Israel bisa dilihat di tautan ini.
• VIVAnews
READ MORE -

Jumat, 09 Desember 2011

30 Ribu Pejuang Palestina dan Suriah Siap Serang Israel

30 Ribu Pejuang Palestina dan Suriah Siap Serang Israel

REPUBLIKA.CO.ID, Tercatat lebih dari 30 ribu pemuda Palestina dan Suriah, mengirim surat tanda tangan mereka kepada pemerintah Damaskus dan menyatakan kesiapan mereka untuk melakukan operasi di Palestina pendudukan (Israel).

Fars News, Kamis (9/11) melaporkan, sebelumnya pada peringatan hari Nakbah (hari petaka) di Palestina pendudukan, lima 


Palestina menyusup ke dalam wilyaah Israel untuk melancarkan serangan. Namun mereka ditangkap pasukan rezim Zionis.

Kini lebih dari 30 ribu pemuda Palestina dan Suriah, yang telah menyelesaikan pelatihan militer mereka dalam tiga bulan terakhir menyatakan siap untuk dikirim guna melancarkan serangan ke Israel.

Dalam surat tanda tangan dan deklarasi yang dilayangkan kepada pemerintah Suriah, mereka meminta pemerintah Damaskus mengizinkan mereka memasuki wilayah Israel. Mereka bahkan siap menjalankan misi anti-Israel dalam kondisi seberat apapun.

Bagi rezim Zionis Israel, pernyataan kesiapan 30 ribu pemuda Palestina dan Suriah untuk melancarkan serangan ke Tel Aviv itu, merupakan momok bagi rezim Zionis yang bahkan tentara mereka tidak memiliki nyali dan spirit setinggi para pejuang muqawama meski mereka dilengkapi persenjataan dan logistik termoderen.

Para pengamat berpendapat bahwa pasukan muqawama muda itu merupakan ancaman potensi besar bagi Israel. Jika Israel bersikeras mencampuri krisis di dalam negeri Suriah, maka 30 ribu pasukan muqawama itu akan menjadi bagian dari skenario pemerintah Damaskus dalam melumpuhkan pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
READ MORE - 30 Ribu Pejuang Palestina dan Suriah Siap Serang Israel

Israel Bunuh Warga Sipil Palestina di Gaza

foto
Gaza - Kekerasan di perbatasan Israel-Gaza kian meningkat, Jumat, 9 Desember 2011, bersamaan dengan serangan udara Israel yang menewasan sedikitnya tiga penduduk sipil. Serangan Israel dibalas tembakan roket pejuang Palestina.

Saling tembak senjata antarkedua kubu pecah, Kamis, 8 Desember 2011, ketika jet tempur Israel membombardir sebuah mobil yang tengah berjalan di Gaza sehingga menewaskan dua militan. Kedua korban, menurut Israel, merencanakan serangan ke wilayahnya.

Buntut serangan jet tempur Israel, sejumlah pria bersenjata Palestina membalas dengan menembakkan roket ke wilayah selatan Israel. Beberapa roket mendarat di Kota Beersheba, namun tak menimbulkan korban jiwa.

Jumat dini hari, petugas medis Palestina mengatakan, serangan udara kedua Israel menghantam sebuah pusat pelatihan Hamas di Gaza City menyebabkan seorang penduduk sipil tewas dan melukai 13 lainnya. "Hampir seluruh korban perempuan dan anak-anak."

Juru bicara Hamas mengatakan, serangan udara Israel tersebut merupakan sebuah kejahatan dan Israel adalah penyebab timbulnya kekerasan di kawasan ini. "Kami meminta pemerintah Zinois (pendudukan) bertanggung jawab sepenuhnya atas kejahatan ini," ujar juru bicara Fawzi Barhoum.

Militer Israel membenarkan bahwa angkatan udara telah melancarkan serangan ke wilayah Palestina. Akibat serangan tersebut, dua pria tewas. Kedua korban ini dianggap sebagai perencana serangan ke penduduk sipil Israel dan tentara Israel di perbatasan Israel-Gurun Sinai Mesir.

"Mereka berafiliasi dengan kelompok teroris yang menyerang warga sipil dan pasukan Israel melalui perbatasan di sebelah barat," kata seorang anggota militer.

Hamas merupakan kelompok militan Islam yang bersumpah akan terus berjuang menghancurkan Israel. Kelompok ini memegang kekuasaan di Jalur Gaza sejak 2007. Dalam pernyataannya kepada media, angkatan bersenjata Israel menuduh kelompok militan terlibat dalam perencanaan bom bunuh diri terhadap resor Israel di Eliat pada 2007 yang menewaskan tiga penduduk sipil Israel.
READ MORE - Israel Bunuh Warga Sipil Palestina di Gaza

Kamis, 01 Desember 2011

Kata - kata Bijak Aa Gym

• Seseorang tidak akan berubah lebih baik, kecuali dia punya keberanian untuk melihat kekurangan dirinya.
• Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih.
• Siapapun yang merindukan hatinya bercahaya,hendaknya ia berjuang untuk merubah diri, merubah sikap hidup, dan menjadi orang yang tidak cinta dunia.
• Kejujuran akan memperindah diri seseorang jauh lebih indah dari apapun yang dimilikinya.
• Marilah kita mulai kejujuran dari hal yang kecil sekalipun, pastikan tak ada dusta yang terucap, setiap perkataan terjamin kebenarannya.
• Kegagalan biasanya disebabkan oleh satu kelemahan manusia yaitu tidak adanya keseimbangan antara keinginan dan kesungguhan dalam menyempurnakan ihtiar.
• Seringkali kita menyangka seseorang bahagia dengan banyak harta. Padahal tidak sedikit orang stress, gila, bahkan sampai bunuh diri karena hartanya.
• Waktu bekerja orang rajin adalah sekarang, sedangkan waktu bekerja orang yang malas adalah besok.
• Modal utama kita adalah kredibilitas diri kita sendiri. Kunci kredibilitas itu sebenarnya hanya satu: JUJUR!!!
• Rumah tangga yang kurang ilmu adalah rumah tangga yang hanya akrab dengan sikap emosi dan jauh dari kearifan.
• Jikalau Allah cinta kepada sebuah keluarga, maka salah satu cirinya adalah keluarga itu dibukakan hati untuk ilmu agama.
• Orang yang hatinya kotor tidak akan peka dengan perilaku maksiat yang dilakukannya.
• Siapapun yang ingin doanya dikabulkan, maka sertai doa itu dengan harapan pada kemurahan Allah dan gelisah andai DIA mengabaikan doa kita.
READ MORE - Kata - kata Bijak Aa Gym

Memakmurkan Masjid

Masjid adalah Rumahku untuk Beribadah

Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." [At-Taubah: 18]

Dalam surah yang sama di ayat yang ke 108, Firman Allah: "... Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih." [At-Taubah: 108]

Di ayat yang pertama Allah menjanjikan akan memberikan petunjuk (hidayah) kepada orang2 yang memakmurkan masjid yang istiqamah dalam ketha'atannya kepada Allah. Dan kita telah tahu, "... man yahdillahu fa laa mudhilalah..." (barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah niscaya tidak akan ada yang bisa menyesatkannya. Sedang di ayat berikutnya, meskipun yang dimaksud adalah masjid Quba namun (insya Allah) kita dapat mengimplementasikan pada masjid-masjid sekarang ini: mendirikan masjid haruslah atas dasar taqwa, sehingga akan dijumpai di dalamnya orang2 yang betul2 berazzam untuk membersihkan diri.

Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Darda ra ia mendengar bahwa Salman Alfarisi ra membeli budak untuk pelayan, maka Abu Darda ra menulis surat kepada Salman yang isinya: "Hai saudaraku pergunakan masa hidupmu untuk kepentingan ibadat sebelum tiba bala yang menyebabkan tidak dapat beribadat, dan pergunakan kesempatanmu untuk mendapat berkah doa dari orang yang menderita bala, dan kasih sayanglah kamu pada anak yatim, usaplah kepalanya dan berikan makanan padanya, supaya lunak hatimu dan tercapai hajatmu. Hai saudaraku saya pernah menyaksikan ketika Rasulullah SAW didatangi seorang yang mengeluh karena merasa keras hatinya, maka sabda Nabi SAW: "Kasihanilah anak yatim, dan usaplah kepalanya, dan berikan makanan kepadanya, niscaya akan lunak hatimu dan tercapai hajatmu". Saudaraku, jadikan masjid bagaikan rumahmu sebab saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Masjid itu sebagai rumah orang yang bertaqwa, Dan Allah telah menjamin bagi orang-orang yang masjid itu adalah rumahnya, dengan kelapangan hati, dan kesenangan, kepuasan serta kemudahan menyeberangi shirat, dan selamat dari api neraka dan segera menuju pada keridhaan Allah SWT."

Alhakim bin Umar ra berkata, "Jadilah kamu didunia ini bagaikan tamu dan jadikan masjid bagaikan rumahmu dan ajarkan hatimu lunak, kasih sayang, banyak-banyaklah bertafakkur dan menangis dan jangan sampai kamu dikacau oleh hawa nafsu."

Masjid adalah rumah orang yang bertaqwa, lebih tegas lagi Qatadah menyatakan, "Tidak layak seorang muslim kecuali di tiga tempat: masjid yang dimakmurkan, rumah yang menutupinya, atau hajat yang dibutuhkannya."

Dalam sebuah hadits yang sangat terkenal, dari Abu Hurairah ra NAbi saw menyebutkan ada 7 golongan yang akan dinaungi Allah di hari di mana tiada naungan lagi kecuali naunganNya, salah satunya (bahkan yang disebutkan pertama) adalah orang yang hatinya senantiasa tergantung di dalam masjid - tentunya untuk beribadah. (diriwayatkan oleh imam bukhari, ahmad, muslim, tirmidzi, dan nasaa'i)

Alhasan bin Ali ra berkata, "Tiga macam orang yang dibawah lindungan Allah:
  • Seorang yang masuk masjid tidak masuk kecuali untuk Allah. Maka ia sebagai tamu Allah sehingga keluar kembali ke rumahnya.

  • Dan seorang yang ziarah kepada saudaranya sesama muslim tiada berziarah kecuali karena Allah, maka ia termasuk ziyarah kepada Allah sehingga kembali.

  • Dan seorang yang berhaji atau umrah tiada bepergian kecuali karena Allah, maka ia sebagai utusan Allah sehingga kembali pulang ke rumahnya.



  • Yang tersebut di atas adalah tentang fadhilah kita beribadah di masjid, padahal belumlah kita sampai di masjid, dalam perjalanan menuju masjid pun Allah telah menjanjikan keutamaan yang besar.

    Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: "Barangsiapa membersihkan diri di rumahnya, kemudian berjalan ke sebuah rumah diantara rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan satu fardhu, maka langkahnya yang sebelah menurunkan dosa sedang yang lain menaikkan derajat." (diriwayatkan oleh Imam Muslim)

    Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: "Barangsiapa dalam waktu pagi atau sore menuju masjid, maka ALlah menyediakan baginya hidangan di surga setiap datang waktu pagi dan sore." (diriwayatkan oleh Bukhariy dan Muslim)

    Sub-haanallah, sedemikian tingginya 'penghormatan' Allah kepada para 'tamuNya'. Sehingga para shahabat dulu memilih berjalan kaki ketika menuju ke masjid. Diceritakan oleh Ubay bin Ka'ab ra, "ada seorang lelaki dari shahabat Anshar yang saya ketahui tidak ada seorangpun yang rumahnya lebih jauh dari masjid daripada rumahnya, tetapi ia tidak pernah terlambat shalat. Pernah dikatakan kepadanya: "seandainya kamu membeli seekor keledai yang dapat kamu kendarai dalam kegelapan dan pada hari yang sangat panas." Dia menjawab: "Tidaklah menggembirakan seandainya rumahku berada di samping masjid. Sungguh aku menginginkan dituliskan jalanku menuju ke masjid da kepulanganku kembali kepada keluargaku." Maka Rasulullah saw bersabda: "Allah telah mengumpulkan untukmu semua itu (pahala berjalan berangkat dan kembali)." (diriwayatkan oleh Imam Muslim)

    Di zaman kegemilangan Islam umat Islam telah berhasil menjadikan masjid sebagai markas perlaksanaan hubungan antara manusia dengan Allah swt (ibadah) dan hubungan manusia dengan manusia (muamalah) itu berlangsung sejak abad ke 6 Masehi hingga abad ke 13 Masehi yaitu selama tujuh abad, sehingga kita masih dapat menyaksikan peninggalan sejarah kegemilangan umat Islam yang lalu itu mampu melampaui batas ruang-ruang dan waktu hingga kini. Umat Islam ketika itu benar-benar telah mengamalkan ibadah dan muamalah atau dalam kata lain fardhu ain dan fardhu kifayah sekaligus tanpa terpisah atau dipisahkan. Yaitu ibadah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt dan muamalah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia. Dengan itu mereka mampu mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh umat. (referensi untuk paragraf ini: Khubah Jum'at yang dibacakan di Masjid Negara Malaysia pada 13 Desember 1996 / 2 Sya'ban 1417)

    Demikian besarnya keutamaan beribadah di masjid, sehingga sudah seharusnya setiap fardhi muslim untuk melaziminya.
    [Abu Fauzan]
    READ MORE - Memakmurkan Masjid

    Sabtu, 26 November 2011

    Lemparan Batu Anak-Anak Palestina Gentarkan Israel

    Dengan dimulai perang terbuka, Israel sudah melakukan perang darat tadi malam waktu Indonesia, Hamas sudah menyiapkan beberapa taktik untuk menghadapi tentara Israel yang jumlahlah dan perangkat perangnya luar biasa. Pertama-tama, Izzudin Al Qassam, sayap bersenjata Hamas, sudah membangun terowongan bawah tanah. Pembangunan ini hanya dilakukan selama delapan hari sejak Israel memborbardir Gaza.

    Kemudian, di setiap area perbatasan sudah dipasang ranjau-ranjau darat. Ditambah, sniper-sniper Hamas yang sudah terlatih bertahun-tahun perang dengan senjata yang minim sudah bersiap-siap menyambut tentara Israel. Sejak memulai perang darat, hanya dalam hitungan jam, 30 terntara Israel terluka parah, 2 di antaranya serius.
    Para pejuang Palestina pun sudah menyiapkan rocket-propelled grenades (RPG) untuk menembaki helikopter perang Israel. "Ini senjata mematikan!" ujar salah seorang pejuang Al-Qassam. Israel sendiri menggunakan F16 dalam memborbardir Gaza, dan terbang secara serabutan untuk menghindari RPG pejuang Palestina.
    Namun yang paling menakutkan bagi Israel sampai sejauh ini adalah batu-batu yang dilemparkan oleh anak-anak Palestina. Batu-batu itu konon menghambat laju-laju tank Yahudi yang juga mulai merangsek ke daerah Palestina. Bocah-bocah ini bersembunyi di sekitar gua-gua dan batu-batu besar yang banyak tersebar di daerah perbatasan. Mereka menyerang tentara Israel tanpa kenal rasa takut.
    Sampai saat ini, Hamas hanya mempunyai 10.000 pejuang yang siap tempur. Semua elemen di Palestina kini bersatu melawan Israel.
    READ MORE - Lemparan Batu Anak-Anak Palestina Gentarkan Israel

    Selamat Juang Untuk Pemuda Islam di Dunia

    Anda sudah melihat bagaimana perlakuan kaum zionis terhadap Islam. Sungguh, betapa kejamnya mereka terhadap umat kita. Sebagai pemuda islam tentunya kita tidak boleh hanya berdiam diri. Seharusnya kita sadar, paling tidak kita harus berkonstribusi untuk membangun umat Islam kembali. Kita tidak boleh hanya duduk termenung untuk menunggu kehancuran umat kita!! Kita adalah umat islam. Seharusnya kita adalah umat yang berjaya!! Seharusnya kita adalah umat yang saling peduli kepada sesama saudara kita!! Seharusnya kita adalah umat yang pantang untuk dihina!!
    Sadarkah kalian, jumlah kita itu sebenarnya sangat banyak. Mengapa kita mau dipermainkan oleh mereka. Kita semua adalah saudara. Kita semua seiman dan setaqwa kan!! Apakah salah jika kita bangkit untuk menemukan kembali kejayaan kita seperti umat Islam yang berjaya di zaman Rasulullah. Yang kita butuhkan hanyalah sebuah ukhuwah. Jika kalian merasa kalian adalah seorang pemuda maka bangkitlah!! Bersatulah kalian dalam sebuah barisan yang rapat. Karena sesungguhnya Allah itu mengasihi orang-orang yang berperang dijalan-Nya dengan berbaris, seolah-olah mereka adalah bangunan tembok yang sangat rapat menjadi satu.
    Kemudian berjuanglah kalian di jalan Allah dengan hartamu dan dirimu. Perjuangkan kemerdekaan umat kita. Karena sesungguhnya kebaikan tanpa strategi itu kalah dengan kebathilan yang telah terstrategikan. Maka sebagai umat Islam bersatulah dan kembalilah kalian di jalan-Nya. Luruskanlah niat kalian untuk berjihad di jalan-Nya. Mulailah menyusun strategi kita untuk melakukan kebaikan. Dan bentuklah suatu barisan yang teratur. Agar tidak ada seseorang pun yang dapat melepaskan ukhuwah kita. Agar tidak ada seorang musuhpun yang dapat merusak tali persaudaraan kita, agar tidak ada setitik debu pun yang dapat menodai pola pikir kita. Agar tidak ada seorang musuh pun yang sanggup menjauhkan kita dari Al-Qur’an dan Sunnah. Karena dengan berpegang teguh pada dua hal tersebut insyaAllah tidak mungkin bagi mereka kaum yahudi dan zionis untuk dapat menghancurkan kita.
    Pada zaman dahulu ada seorang yahudi yahudi yang mengintai seorang muslim yang usai sholat. Kemudian seorang muslim tersebut membaca Al-Qur’an.  Setelah itu dia menangis didepan Al-Qur’an tersebut. Orang yahudi itu pun berfikir, “Bagaimana mungkin seorang pemuda muslim yang sangat kuat, hebat dan gagah perkasa saat berperang dapat menangis didepan Al-Qur’an”.
    Dan sejak saat itulah mereka (kaum yahudi) berfikir bahwa kekuatan umat muslim itu ada pada Al-Qur’an.  Tahukah kalian bahwa dengan kesimpulan tersebut, mereka berusaha untuk menjauhkan kita sebagai generasi muda umat muslim agar jauh dari Al-Qur’an dan Sunnah? Mereka berusaha untuk mengubah pola pikir kita agar kita jauh dari Al-Qur’an dan Sunnah.
    Setidaknya saya beri contoh kecil saja.
    Lihat di Indonesia. Mengapa generasi muda Indonesia, banyak yang hancur? Mengapa banyak generasi kita muda kita yang rusak moralnya? Tidakkah kalian sadari mengapa hal tersebut bisa terjadi? Mengapa banyak muncul aliran sesat di negara kita? Tidak kah kalian sadari juga itu? Mengapa hal tersebut terjadi? Cobalah berfikir lebih rasional lagi!!
    Itulah hal yang telah berhasil dilakukan oleh mereka kaum yahudi. Karena dizaman Rasul mereka selalu gagal dalam memerangi umat kita. Mereka berusaha untuk mencari cara lain selain dengan berperang agar tujuan mereka untuk menghancurkan kita berhasil. Akhirnya terjadilah yang namanya Gazwul Fikr. Mereka  memerangi kita dengan strategi tersebut. Mereka berusaha untuk memecah belah umat Islam dengan sendirinya. Mereka berusaha untuk merusak dan mengubah pola pikir umat kita. Tujuan mereka adalah agar umat Islam hancur dengan sendirinya. Agar umat Islam hancur dengan pola pikir kita sendiri. Agar pemuda umat Islam menjadi orang yang tak berdaya dengan pola pikirnya sendiri. Agar kita jauh dari Al-Qur’an dan Sunnah. Karena sesungguhnya hal tersebut yang mereka incar. Secara tidak langsung akhirnya umat kita hancur karena diri kita sendiri. Itulah tujuan mereka yang sebenarnya. Mengapa muncul aliran sesat? Mereka berusaha untuk memecah belah kita dari dalam, dengan sistem srigala berbulu domba. Mereka berusaha agar mereka tidak dipersalahkan dalam kehancuran umat islam. Dengan alasan bahwa umat islam hancur dengan sendirinya kok!! Dan yang mereka lalukan beberapa diantaranya telah berhasil.
    Mengapa pemuda Islam Indonesia hancur? Itu karena mereka telah meracuni pola pemikiran pemuda kita. Dengan beberapa hal yang dapat menjauhkan mereka dari Al-Qur’an dan Sunnah yang merupakan suatu kebenaran bagi umat Islam. Mereka melakukannya dengan Strategi Free sex, Fun, Teknologi, Makanan, Fashion, dll. Lagi-lagi mereka(kaum yahudi) berusaha untuk tidak dipersalahkan bukan? Memang benar-benar lagnat untuk mereka. Itulah realita yang terjadi saat ini.
    Seharusnya dengan melihat kenyataan tersebut kita harus lebih idealis. Kita jangan mau diperalat mereka. Tinggalkan kecintaan kalian terhadap dunia. Karena sesungguhnya dunia itu hanyalah sementara, dan masih ada sesuatu lain yang abadi yang menanti kita di sana.
    Pada zaman Rasul, dengan adanya tarbiyah maka tidak ada yang namanya terlalu cinta dengan dunia sehingga melupakan akhirat. Orientasi mereka adalah dunia dan akhirat. Rasulullah berusaha untuk membentuk Generasi Islam yang menyeluruh (syumul) dalam segala bidang baik itu politik, ekonomi, jasmani, ruhiyah, dll, Sehingga kebutuhan dunia dan akhirat itu seimbang. Tidak ada yang namanya terlalu cinta dengan dunia dan melupakan akhirat.
    Karena sesungguhnya amal itu bergantung pada niatnya. Barang siapa yang niatnya karena Allah maka ia akan mendapatkan kebaikan dari-Nya dan barang siapa yang niatnya karena wanita dan dunia yang dicintainya maka ia hanya akan mendapatkan hal tersebut.
    Dari hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa  apapun yang kiat lakukan itu harus diniatkan hanya kepada Allah, karena kalau kita meniatkannya kepada Allah maka kita akan mendapatkan dunia dan akhirat, namun kalau orientasi kita hanya kepada dunia saja maka yang kita dapatkan hanyalah sebatas itu.
    Niat kita adalah jihad fisabilillah (jihad dijalan Allah). Apapun yang terjadi itulah niatnya. Karena dengan niat tersebut insyaAllah apapun yang kita lakukan kita akan mendapatkan kebaikan baik didunia maupun di akhirat. Itulah yang disebut dengan umat muslim. Umat yang tidak takut mati. Karena orang yang takut mati itu adalah orang yang terlalu cinta dengan dunia, sehingga melupakan akhirat. Orang seperti itulah yang akan diincar oleh kaum yahudi sebagai mangsanya.
    Maka apapun yang kalian lakukan janganlah takut akan mati, karena mati itu pasti akan dating untuk menjemput. Bisa kapanpun dan di manapun. Dan jangan takut untuk beramal baik.
    Karena sesungguhnya apapun yang kalian lakukan itu adalah sebuah amal. Jika itu adalah amal baik maka niatkanlah Jihad Fisabilillah, dan jika itu niat buruk maka hindarilah. Karena sesungguhnya semua yang kalian lakukan itu akan diperhitungkan di akhirat nanti.
    Satu lagi pesan dari saya :
    “Kita semua sesama umat muslim adalah saudara, maka janganlah kita sampai terpecah belah karena perbedaan pendapat, karena perbedaan pendapat itu sebenarnya adalah sebuah rahmat, namun jangan dijadikan untuk sebuah perdebatan. Jangan sampai terjadi perdebatan diantara kita umat Islam. Karena dengan perdebatan itu akan menimbulkan perpecahan sesama kita.”
    READ MORE - Selamat Juang Untuk Pemuda Islam di Dunia

    Jumat, 25 November 2011

    Al-Wala' wal Barra'

    Dalam Surat Al-Mujadilah ayat 22 Allah 'Azza wa Jalla berfirman, yang artinya:
    "Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat) Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung."

    Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim ra yang bersumber dari Ibnu Syaudzab dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abu 'Ubaidah bin Al-Jarrah yang membunuh bapaknya sendiri dalam perang Badar karena bapaknya berpihak pada kubu kafir Quraisy. Di dalam kitab Al-Mustadrak diceritakan secara lebih detail oleh Ath-Thabarani dan Al-Hakim bahwa dalam peperangan Badr bapak Abu 'Ubaidah menyerang dan ingin membunuhnya. Abu 'Ubaidah berusaha menghindarkan diri dengan jalan menangkis dan mengelakkan segala senjata yang ditujukan kepada dirinya. Tapi Abu 'Ubaidah akhirnya 'terpaksa' membunuh bapaknya tersebut. Maka turunlah ayat ini, yang melukiskan cinta seorang mu'min kepada Allah akan melebihi cintanya kepada orang tuanya.

    Dalam riwayat yang lain dikemukakan oleh Ibnul Mundzir dari Ibnu Juraij, ketika Abu Qufahah (ayah Abu Bakar) mencaci maki Rasulullah saw, Abu Bakar memukulnya dengan pukulan yang keras sehingga terjatuh. Kejadian ini sampai kepada Nabi saw. Beliau bertanya, "Apakah benar engkau berbuat demikian wahai Abu Bakar?" Jawab Abu Bakar, "Demi Allah, sekiranya ada pedang di dekatku, pasti aku akan memukulnya dengan pedang." Maka turunlah ayat tersebut.

    Di dalam Al-Qur'an banyak dikisahkan pisahnya orang-orang beriman dengan orang-orang kafir yang notabene masih kerabatnya, demi menjaga aqidahnya.

    1. Suami dengan istrinya/sebaliknya:

    [66.10] Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)".

    [66.11] Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim",
    [At-Tahriim: 10-11]

    Asiah adalah istri penguasa Mesir bahkan penguasa seluruh kawasan tersebut, karena wilayah selatan Palestina dan sebagian daripadanya dahulu berada di bawah kekuasaan Mesir dan Raja Fir'aun dalam satu kurun waktu khususnya pada masa pemerintahan Ramses II, ayah dari Minbatah, Fir'aun yang mati ditenggelamkan Allah di Laut Merah karena memusuhi risalah yang dibawa Nabi Musa. Ramses adalah Fir'aun yang mengasuh Musa, memberi makan minum dan tempat di dalam istana. Meskipun demikian, kendati gagah perawakannya dan luas kekuasaannya Asiah tidak mau hidup bersamanya, tercermin dari do'anya: "Wahai Rabb-ku! Bangunkanlah untukku sebuah rumah disisiMu dalam jannah dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan tindakannya, dan selamatkan aku dari qaum yang zhalim."

    2. Anak dengan bapaknya/sebaliknya:

    Kasus Nabi Ibrahim dan ayahnya, Azhar:

    [60.4] Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,
    [Al-Mumtahanah: 4]

    [9.113] Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam.

    [9.114] Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.
    [At-Taubah: 113-114]

    Kasus Nabi Nuh dan anaknya, Kan'an:

    [11.45] Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya."

    [11.46] Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."

    [11.47] Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi."
    [Huud: 45-47]

    Nabi Nuh memohonkan ampun untuk putranya, Kan'an yang tidak mau menerima syari'at Allah. Lalu Allah dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada tali kekerabatan lagi antara dia dan putranya karena anaknya menjalankan amalan yang bathil. Maka terputuslah pertalian darah di antara keduanya.

    Demikianlah, sesungguhnya ikatan kekerabatan itu hanyalah karena kesamaan aqidah. Orang Islam hanya diperbolehkan ber-wala' (loyal) dengan sesama orang Islam. Sebaliknya, ditegaskan untuk barra' (anti loyal) dengan orang-orang ghairu islam yang memusuhi Al-Islam.

    Perhatikanlah ayat-ayat di atas, kalau dengan orang-orang terdekat saja harus pisah lantaran mempertahankan aqidah, kenapa sekarang kita merangkul orang-orang/bangsa yang memusuhi Al-Islam. Dengan alasan 'teknis' kita banyak berkasih-kasihan dengannya, dan sebaliknya kita telantarkan saudara-saudara kita seaqidah. Enggan rasanya untuk bahu-membahu membangun kekuatan sendiri, karena merasa telah tertinggal jauh dan mustahil untuk mengejarnya. Laa haula walaa quwwata illa billah. Mestinya kita yaqin, inna nashrullahu qariib - sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat, dan pasti akan datang kepada orang-orang yang benar-benar berjuang menegakkan Al-Islam.

    Satu lagi, terkait dengan wala' dan barra' mengenai persangkaan (zhan) kita. Sudah selayaknya kita selalu berprasangka baik (husnuzhan) kepada saudara kita, kita anggap bahwa semua yang dilakukan saudara kita adalah yang terbaik menurutnya dan kita coba luruskan jika kita ketahui menyimpang. Kita jaga prasangka baik tersebut sampai benar-benar terbukti bahwa ternyata saudara kita mempunyai maksud yang tidak baik. Sebaliknya, kita harus selalu curiga (baca: awas) dengan tindakan-tindakan ghairu Islam sampai benar-benar terbukti/yaqin bahwa itu tidak membahayakan kelangsungan aqidah kita, juga penerus kita.

    Allahu a'lam.
    READ MORE - Al-Wala' wal Barra'

    Memanjangkan Umur dan Memperluas Rizqi

    Abu Hurairah ra berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda (artinya): "Barangsiapa yang suka rizqinya akan diluaskan dan diakhirkan ajalnya maka hendaklah menyambung tali persaudaraan." [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy dan Muslim]

    Imam Tirmidzi meriwayatkan hadits yang serupa dengan lafadz (artinya): "Sesungguhnya manfaat menyambung tali persaudaraan itu adalah menumbuhkan rasa cinta kasih di kalangan keluarga, menambah banyak harta, dan mengakhirkan datangnya ajal."

    Rasulullah menjanjikan dua hal dengan silaturrahmi:
    1. Rizqi yang luas
    2. Ajal yang ditangguhkan.


    Keterkaitannya dengan keluasan rizqi

    Ini didasarkan pada alasan bahwa ketika seseorang itu bersilaturrahmi ia akan banyak mencintai saudaranya, yang akan berlanjut dengan tumbuhnya komitmen untuk saling menolong - atau bahkan lebih dari itu. Dan dengan silaturrahmi pula akan menjauhkan dari permusuhan, sebab permusuhan hanya akan menghabiskan waktu saja dan melupakan untuk mencari rizqi.

    Lebih luas lagi, karena silaturahmi adalah perintah dari Rasul maka mentha'atinya berarti telah menjalankan ketha'atan kepada Allah. Sedangkan Allah telah menjanjikan:

    "...Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar." [Ath-Thalaaq: 2], lanjutannya:

    [65.3] Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

    Keterkaitannya dengan memanjangkan umur

    Mengenai janji Allah akan menangguhkan atsar lantaran silaturahmi, sebenarnya atsar itu jika kita tafsirkan sebagai kenangan baik setelah kematian, maka penangguhannya berarti diakhirkan dan dipanjangkan. Mulut orang-orang tidak kan berhenti memuji dan mendo'akan kebaikan kepadanya, karena ia telah menyabmung tali kekerabatan. Bisa jadi kenangan ini terus berlanjut hingga sekian lama seakan-akan jiwanya yang pengasih itu kekal di alam kehidupan.

    Tapi jika ajal itu kita tafsirkan sebagai sisa usia, maka dzahir dari hadits itu bermakna bahwa ajal akan dengan sendirinya memanjang dengan silaturahmi, dan pendapat demikian bertenangan dengan firman Allah dalam surah Al-Munaafiqqun (63) ayat 11, yang artinya:

    "Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya."

    Tentunya ini dapat disangkal dengan pernyataan bahwa ajal itu pada dasarnya sudah dapat ditentukan karena tidak tersentuh oleh sebab-sebab tertentu. Jika kita mengira bahwa usia seseorang itu dibatasi hingga enam puluh tahun saja, kalau ia bersilaturrahmi dan hanya empat puluh tahun saja bila memutuskan tali silaturahmi, maka bila ia menyambungkan tali silaturrahmi itu menginjak usia ke empat puluh tahun Allah akan menambahkan umur hingaa ia mencapai usia hingga yang ditentukan yakni enam puluh tahun. Ajal memang tidak dapat dipengaruh oleh sebab-sebab apa pun.

    Tapi penafsiran yang paling baik (menurut hemat penulis) adalah pemanjangan ajal ini dengan barakah selama perjalanan usianya, dimana Allah mengaruniakannya kekuatan di dalam tubuhnya kecemerlangan berfikir dan determinasi yang kuat. Dengan demikian hidupnya penuh dengan amal perbuatan yang baik. Itulah kehidupan yang panjang meski dalam perhitungan usia hanya sebentar. Kerena memang ukuran sebenarnya untuk kehidupan yang diberkati itu bukan bulan atau tahun, tapi keagungan amal perbuatan dan banyaknya pengaruh yang ditanamkan. Berapa banyak orang yang berusia panjang, namun seakan-akan dia tidak bisa merasakan kehidupannya yang panjang tersebut. Sebaliknya, banyak juga orang yang usianya tidak terlalu panjang tapi seakan-akan ia telah hidup di tengah-tengah kita berabad-abad karena banyaknya yang telah ia perbuat dan besarnya nilai yang ia tinggalkan.

    Sesungguhnya barakah dalam usia merupakan janji Allah atas orang yang menyambung tali persaudaraan. Karena seseorang jika telah menyambung tali silaturrahmi dengan saudaranya berarti telah mengagungkan dan menghormati mereka, yang itu semua menuntutnya untuk selalu memenuhi jiwanya dengan rasa senang dan merasa berdiri di atas kedudukan yang tinggi lantaran amal perbuatan yang ia kerjakan. Rasa senang itu berfungsi untuk menjadikan lebih giat, sebagaimana rasa sedih yang berakibat memasygulkan hati. Sedangkan rasa percaya diri yang besar lantaran mengerjakan amal-amal yang baik merupakan pemicu diri untuk lebih banyak lagi berbuat dan mengerahkan segenap kemampuan untuk mencapai tujuan hidup.

    Allahu a'lam.
    READ MORE - Memanjangkan Umur dan Memperluas Rizqi

    Akhlaq Sesama Muslim


    Diantara akhlaq sesama muslim adalah:

    1. Memberi bantuan harta dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
    Rasululllah saw bersabda yang artinya, "Barangsiapa yang berada dalam kebutuhan saudaranya maka Allah berada dalam kebutuhannya, dan barangsiapa menghilangkan satu kesusahan orang Muslim dari berbagai kesusahan dunia maka Allah menghilangkan satu kesusahan dari berbagai kesusahan di hari qiyamat.

    2. Menyebarkan salam
    Rasulullah saw bersabda, "Kalian tidak masuk surga sehingga beriman, dan kalina tidak akan beriman sehinga kalian saling mencintai. Mauka kuberitahu sesuatu kepada kalian, jika mengerjakannya kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian."
    (diriwayatkan oleh Muslim)

    Salah satu jawaban salam yang baik adalah sebagaimana hadits berikut, dari
    Aisyah radhiyallaHu 'anHa, dia berkata,

    Rasulullah berkata kepadaku, "Ini jibril datang membacakan salam kepadamu", Aku berkata, "Wa'alaikumus salaamu warahmatullaHi wabarakatuh"

    (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, hadits no. 856 pada Tarjamah Riyadush Shalihin)

    3. Menjenguknya jika sakit
    Rasulullah saw bersabda, "Jenguklah orang yang sakit, berikanlah makanan kepada orang yang kelaparan serta bebaskanlah kesukaran orang yang mengalami kesukaran.
    (diriwayatkan oleh Bukhari)

    4. Mendo'akannya jika bersin
    Rasulullah saw bersabda, "JIka salah seorang diantara kalian bersin hendaknya mengucapkan 'Alhamdulillah', dan hendaknya shahabatnya menjawab yarhamukallah, dan hendaknya dia (yang bersin) mengucapkan 'yahdikumullahu wa yushlihu baalakum'.

    Dalam hadits yg lain Nabi saw bersabda (artinya):
    "Jika salah seorang dari kalian bersin lalu mengucapkan alhamdulillah, maka hendaklah kalian mengucapkan tasymit (ucapan yarhamukallaH) baginya, namun jika tidak, maka janganlah mengucapkan tasymit baginya"
    (HR. Muslim no. 2992)

    5. Mengunjunginya karena Allah
    Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudara-saudaranya karena ALlah maka ada penyeru yang menyerunya, "Semoga engkau bagus dan bagus pula perjalananmu, serta engkau mendiami satu tempat tinggal di surga."
    (diriwayatkan oleh Ibnu Maajah dan Tirmidzi)

    6. Memenuhi undangan jika dia mengundang
    Rasulullah saw bersabda, "Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima, menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan dan menjawab orang bersin
    (HR. al Bukhari dan Muslim, hadits no. 900 pada Tarjamah Riyadush Shalihin)
    7. Tidak menyebut-nyebut aibnya dan menggunjingnya secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi
    Rasul saw bersabda, "Setiap muslim atas muslim yang lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya."

    8. Berbaik sangka kepadanya
    Rasulullah saw bersabda, "Jauhilah persangkaan, karena persangkaan itu perkataan yang paling dusta."
    (Muttafaq'alaih)

    9. Tidak boleh memata-matai dan mengawasinya baik dengan mata maupun telinga
    Rasulullah saw bersabda, "Janganlah kalian saling mengawasi, janganlah saling mencari-cari keterangan, janganlahg saling memutuskan hubungan, janganlah saling membelakangi dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara."
    (Muttafaq'alaih)

    10. Tidak membocorkan rahasianya
    Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa menutupi aib saudaranya, maka ALlah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat."
    (diriwayatkan Ibnu Maajah)

    11. Menampakkan kasih sayang dengan memberikan hadiah kepadanya
    Rasulullah sawb bersabda, "Saling berilah hadiah, niscaya kalian saling mencintai."
    (diriwayatkan Baihaqi)

    "Jika salah seorang diantara kalian mencintai saudaranya, maka hendaklah dia memberitahukannya."
    (diriwayatkan Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

    Umar bin Khaththab ra berkata, "tiga hal yang saling memupuk saudaramu, engkau mengucapkan salam jika bertemu, memberinya tempat duduk dan memanggilnya dengan nama yang paling dicintainya."
    12. Tidak menghibahnya dan membelanya jika ada orang yang menghibahnya
    Rasulullah saw bersabda, "Setiap Muslim atas Muslim yang lain haram..."

    13. Memaafkan kesalahan-kesalahannya
    Rasul saw bersabda, "Tidaklah Allah memberi tambahan kepada seorang hamba yang suka memberi maaf melainkan kemuliaan."
    (diriwayatkan oleh Muslim)

    14. Mendo'akannya dari tempat yang jauh
    Rasul saw bersabda, "Do'a seseorang dari tempat yang jauh adalah terkabulkan."
    (Diriwayatkan oleh Muslim)
    READ MORE - Akhlaq Sesama Muslim

    Kamis, 22 September 2011

    Tunggulah Kebangkitan Generasi Muda Islam di Amerika

    CHICAGO--Kampanye pemerintahan Amerika Serikat (AS) untuk menyejajarkan Islam dengan teroris ternyata berbuah manis bagi kaum Muslim. Begitu George W Bush saat menjadi presiden AS memukul genderang perang untuk memojokkan Muslimin, pertumbuhan Islam justru bergerak melesat.
    Hasilnya, kini mulai bisa terlihat. Di sebagian wilayah di AS, generasi muda Islam mulai memegang peranan. Mereka juga mulai diperhitungkan dalam kancah politik setempat. Bahkan, sebagian anak muda Islam mulai menjadikan geliat politik di AS sebagai jalan untuk berdakwah.
    Seorang pemuda Muslim di Chicago, Dana Jabri, mengaku yakin bahwa satu-satunya cara yang bisa dia tempuh untuk memajukan Muslim di AS adalah terlibat dalam dunia politik. Perempuan berusia 16 tahun keturunan Suriah itu pernah bekerja pada salah satu tokoh partai yang maju pemilu lokal.
    Dia pun mengaku punya kepedulian kuat terhadap problem yang kini dihadapi AS. "Saya ingin menjadi senator pertama di AS yang berjilbab," ujar dia. Jabri hanyalah salah satu dari sekian banyak generasi muda Islam yang ingin memajukan Islam lewat jalur politik. Kebanyakan mereka adalah keturunan para pendatang yang banyak dirugikan oleh kampanye perang global melawan teroris usai peristiwa penyerangan menara kembar WTC.
    Direktur eksekutif organisasi pemuda antaragama Chicago, Eboo Patel, mengungkapkan bahwa generasi muda Muslim di AS saat ini telah berkembang sangat pesat. "Mereka menjadi yang mempercepat pertumbuhan Islam," tutur dia. Kaum muda Muslim ini juga menjadi penerus perjuangan generasi sebelumnya.
    Patel menambahkan, generasi Muslim partama di AS telah meletakkan infrastruktur dasarnya beruba masjid, sekolah, pemakaman, juga sistem pernikahan Islami. Generasi muda Muslim yang ada saat ini, ujar dia, akan meneruskan langkah tersebut dengan fokus pada lembaga-lembaga publik, termasuk institusi politik.

    READ MORE - Tunggulah Kebangkitan Generasi Muda Islam di Amerika